The Principle Of Dwi Tunggal Siwa-Buddha In Bahung Tringan Community

I Gede Suwantana

Sari


Artikel ini secara deskriptif menguraikan tentang prinsip penyatuan Siwa-Buddha yang dipratikkan oleh komunitas Bahung Tringan di Karangasem, Bali. Pada awalnya, Siwa dan Buddha adalah agama yang terpisah ketika datang ke Nusantara. Lama-kelamaan, dalam pengaruh politik negara, agama ini dinyatakan sejajar, yakni Siwa dan Buddha itu Tunggal. Ini adalah bentuk penyatuan Siwa-Buddha tahap awal. Namun, di abad kontemporer ini, setelah vakum sekitar 500 tahun setelah runtuhnya Majapahit, prinsip Siwa-Buddha kembali dibicarakan dan dipraktikkan. Komunitas Bahung Tringan mempraktikkan ini sebagai sebuah teknik Meditasi. Bahung Tringan memandang bahwa Prinsip Dwi Tunggal Siwa-Buddha merupakan prinsip teologi yang berhubungan dengan tingkat capaian dari seorang sadhaka (para penekun spiritual). Prinsip ini bekerja dalam sebuah proses yang disebut proses roh. Cara kerja Dwi Tunggal Siwa Buddha ini mengikuti sebuah proses yang disebut tantra, sebuah perjumpaan aspek positif dan negatif pikiran yang menghasilkan kevakuman. Dari Kevakuman ini lahir Jnana dan Jnana inilah yang mendorong Roh untuk kembali menyatu kepada Sangkan Paraning Dumadi.


Kata Kunci


Bahung Tringan; Dwi Tunggal; Siwa-Buddha

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adhi, Ketut. 2015. Filsafat Samkhya. In: wisdanarananda.blogspot.co.id. Accessed on: 15-08-2015.

Anderson, Richard. 1967. Hindu Myths in Mallarmé: Un Coup de Dés, Comparative Literature, Vol. 19, No. 1.

Goris, R. 1968. Sekte-sekte di Bali. Jakarta: Bhatara.

Irawan in Ibadah Online. tt. Bhinneka Tunggal Ika Maha Karya Persembahan Mpu Tantular. In: http://e-dokumen.kemenag.go.id/files/pdf. Accessed on: 03-08-2016.

Jelantik Oka, Ida Wayan (Ed. I Gede Suwantana). 2015. Meditasi Kesadaran Budhi Bahung Tringan. Karangasem: Komunitas Bahung Tringan, Ashram Gandhi Puri Indra Udayana Institute of Vedanta.

Krishna, Ida Bagus Wika. 2014. Sinkretisme Siwa-Buddha dalam kisah Bubuksah-Gagakaking. In: http://www.swarahindudharma.com. Accessed on: 23-04-2016.

Phalgunadi, I Gusti Putu. 2013. ‘Perkembangan Siwa-Buddha di India dan Indonesia – Pendekatan Ilmu Sejarah’. It was discussed and delivered in Rembug Sastra at Agung Jagatnatha Temple. Denpasar.

Rema, I Nyoman. 2011. Penyatuan SiwaBuddha Pemikiran I Gusti Bagus Sugriwa tentang Agama Hindu di Bali. Denpasar: Program Pascasarjana IHDN Denpasar.

Sankaracharya, Adi (commt. Swami Chinmayananda). 2007. Bhaja Govindam. Mumbai: Central Chinmaya Mission Trust.

Sen Gupta, Anima. 1986. The Evolution of the Samkhya School of Thought, New Delhi: South Asia Books.

Sharma, C. 1997. A Critical Survey of Indian Philosophy, New Delhi: Motilal Banarsidass Publication.

Suamba, I.B. Putu. 2007. Siwa-Buddha di Indonesia Ajaran dan Perkembangannya. Denpasar: Program Magister Ilmu Agama dan Kebudayaan Kerjasama dengan Penerbit Widya Dharma.

Sujaya, I Made. 2012. Jejak Siwa-Buddha di Tanah Dewata. In: http://www. balisaja.com. Accessed on: 05-08-2016.

Suwantana, I Gede. 2013. ‘Bahung Tringan Lompatan Jnana dalam Prinsip Dwi Tunggal Siwa-Budha’. The article comes fully from the interview with Mahaguru Komunitas Kesadaran

Buddhi, Ida Wayan Jelantik Oka on Wednesday, 3 April 2013 at Griya Gaduh, Bebandem Village, Bebandem district, Karangasem, Bali.

Widnya, I Ketut. ‘Pemujaan Siwa-Buddha dalam Masyarakat Hindu di Bali’. Jurnal Mudra 22 (1): 39–54. 2008.




DOI: https://doi.org/10.25078/jyk.v1i2.1575

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Yoga dan Kesehatan Terindeks oleh:

Jurnal Yoga dan Kesehatan site and its metadata are licensed under CC BY-SA


Diterbitkan Oleh :

Jurusan Yoga dan Kesehatan Fakultas Brahma Widya Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

 

Editorial Office :

Jl. Kenyeri Gang Sekar Kemuda No. 2 Denpasar, Bali