Topeng Pajegan sebagai Media Penerangan Agama Hindu
Sari
Pajegan Mask is one of the many arts in Bali. Pajegan Mask Dance is a performance art which in its performance is a symbol of human life that talks about life and human behavior and character. The Pajegan Mask performance is motivated by the Pajegan Mask Performance as a guardian, bebali and balih-balihan whose roles still need to be improved as a medium for illuminating Hinduism.
Based on this, what will be discussed in this paper include: (1) The form of the Pajegan Mask Performance as a medium for illuminating Hinduism. (2) The function of the Pajegan Mask Performance functions as a medium for illuminating Hinduism. (3) The meaning contained in the Pajegan Mask Performance as a media for the illumination of Hindu religion.
Analiisis Pajegan Mask dance form shows the physical understanding of a work of art that functionally contains life characteristics related to religious rituals, while the form of Pajegan Mask Dance performance consists of: (1 ) The form of Pajegan Mask Dance performance, (2) the Pajegan Mask performance function, namely: (1) Communication and information media, (2) Entertainment media, (3) Social criticism function. The meanings of the Pajegan Mask are: (1) The religious and social meaning, (2) The spiritual meaning. So the Pajegan Mask Dance performance is not only used as a ritual complement in Hindu religious ceremonies, but its role really needs to be maximized and enhanced as a medium for illuminating Hinduism.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anggoro, Toha, 2007. Metoda Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.
Armada, I Nyoman, 1984, Tari Topeng Pajegan Di Desa Mengwi. Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar.
Asmara, Andhy. 1978, Apresiasi Drama. Bandung: Penerbit Percetakan Timbul. Awig-Awig Desa Pakraman Pujung Sari Tahun 2000.
Babad Sidakarya, 2003, Upada Sastra –Denpasar.
Bali Post 2006, Upaya Mengajegkan Topeng Pajegan.
Bandem, I Made dan Rembang, I Nyoman, 1976, Perkembangan Topeng Bali Sebagai Seni Pertunjukan. Denpasar. Proyek Penggalian Pembinaan, Pengembangan Seni Klasik/Tradisional dan Kesenian Barn, Pemda Bali.
Bandem, I Made, 1983, Inseklopedi Tari Bali, Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI).
Bandem, I Made, 1996, Heroisme Dalam Sastra Babad Di Bali. Sebagaimana yang tampak pada seni Pertunjukan Topeng. Makalah sarasehan sastra Daerah Bali pada PKB XVII. Denpasar: Panitia Seminar.
Bandem 1996, Etnologi Tari Bali. Yogyakarta: Kanisius.
Ketut Cerata dalam Putu Yuniasih,2008, Pementasan Wayang Cenk Blonk sebagai Media Penerangan Agama Hindu.
Dibia, I Wayan, 1993, Seni Pertunjukan dan Sumbangannya dalam Pern binaan Kepribadian Bangsa, dalam Kebudayaan dan kepribdian Bangsa. Editor Tjok Rai Sudaría. Denpasar, Upada Sastra.
Dibia, I Wayan, 2000, Pluralisme Budaya Sebagai Potensi Indonesia Barn Dalam Majalah Mudra no.l 1 Tahun IX 2000. Denpasar STSI.
Dibia, I Wayan, 2002, Teori Estetika Indonesia. Bahan Kuliah Program Doktor (S3) Kajian Budaya.
Djelantik, A.A. Made, 1990, Estetika Instrumen. Denpasar. Sekolah Tinggi Seni Indonesia.
Djelantik, A.A. Made, 1999, Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Ensiklopedi Indonesia 1,1991.
Granoka, Ida Wayan Oka, 1998, Memori Bajra Sandhi, Perburuan Ke Prana Jiwa. Perburuan Seorang Ida Wayan Granoka. Denpasar: Sanggar Bajra Sandhi bekeija sama dengan PT Seraya Bali Style.
Hartoko, Dick, 1986, Manusia Dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.
Hasil-Hasil Lokakarya Topeng, 1975 Topeng Sebagai Salah Satu Bentuk Teater.
H Malik, 1994, Pemanfaatan Media Dalam Menunjang Kemahiran Menulis Bahasa Arab. Universitas Negeri Malang.
Kantun, I Nyoman dan Yadnya, I Ketut, 2003, Babad Sidakarya. Denpasar: Upada Sastra, 2003.
Kardji, I Wayan, 1992, Topeng Prembon Bali dan Lakon.
Kardji, I Wayan, 2001, Topeng Prembon Leluhur Orang Bali. Denpasar: CV. Bali Media.
Koentjaraningrat, 1990 Pengantar Imu Antropologo Jakarta: RinikaCipta.
Mantra, 1991, Landasan Kebudayaan Bali. Denpasar : Yayasan Dharma Sastra.
Marajaya, Made. 2002. Pertunjukan Wayang Kulit Parwa Lakon Brahmana Sidi di TVRJ Denpasar. Kajian Budaya UNUD Denpasar.
Murgianto, 1993:4 .Seni Pertunjukan Bali Ngurah, I Gusti Made dkk,1999, Buku
Pendidikan Agama Hindu untuk Perguruan Tinggi. Paramita Surabaya.
Sedyawati, Edi 1981, Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
Sueka, I Gst. Ngr, 1994, Peranan Penasar Dalam Petopengan. Sekolah Tinggi Seni Indonesia (ASTI) Denpasar.
Sukraka, I Gde, 1994, Fungsi Tari Topeng Monyer Pada Pertunjukan Topeng Pugra di Tegalkuwalon. Sekolah Tinggi Seni Indonesia (ASTI) Denpasar.
Wicaksana, Dewa Ketut. 2004. Astadasaparxva dana Kekawin Bharatayuda sebagai Sumber Lakon Wayang Kulit Parwa di Bali Dalam Jurnal Ilmiah Pewayangan Volume. 3. No. 1 September 2004.
Zoetmulder, P J.1985, Sastra Jawa Kuno, Selayang Pandang. Jakarta: Djembatan
DOI: https://doi.org/10.25078/wd.v15i1.1405
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##