PERENCANAAN LANSKAP BERBASIS MITIGASI BENCANA DI DESTINASI EKOWISATA PULAU SARONDE KABUPATEN GORONTALO UTARA

Rizkaf Zulfikar Kasim

Sari


Destinasi Ekowisata Pulau Saronde merupakan bagian dari Destinasi Pariwisata Nasional Togean – Gorontalo dan sekitarnya sebagai Destinasi Ekowisata Baru di Indonesia. Namun demikian kerentanannya terhadap bencana gempabumi yang mungkin saja berpotensi tsunami menjadikan destinasi ekowista tersebut perlu ditunjang ketahanan ekologisnya terhadap bencana-bencana yang mungkin dapat berdampak langsung pada Destinasi Ekowisata Pulau Saronde. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bencana dan merencanakan penataan lanskap dan vegetasi di Destinasi Ekowisata Pulau Saronde untuk mengurangi risiko apabila bencana terjadi di destinasi tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melalui beberapa proses tahapan perencanaan. Informan dalam penelitian ini berasal dari kalangan pemerintah yang membidangi kepariwisataan dan juga kebencanaan di Gorontalo Utara juga dari pihak pengelola Destinasi Ekowisata Pulau Saronde. Hasil penelitian menunjukkan Pulau Saronde memiliki kerentanan terhadap bencana gempabumi hingga tsunami karena berada pada jalur patahan dan memiliki beberapa catatan sejarah titik sumber gempa di bagian utara laut Sulawesi. Maka perencanaan lanskap melalui penataan ruang dan pemanfaatan vegetasi dapat diterapkan sebagai upaya menjembatani antara fungsi ekologis pulau dan fungsi pariwisata terutama bagi keamanan dan keselamatan wisatawan dan masyarakat setempat. Pihak pengelola beserta pemerintah setempat perlu melakukan tindakan struktural yang tegas mulai dari penentuan zonasi pulau, fasilitas pendukung seperti media interpretasi dan didukung regulasi non struktural seperti penetapan skenario mitigasi kebencanaan.

Kata Kunci


Destinasi Ekowisata Pulau Saronde, Perencanaan Lanskap, Mitigasi Bencana

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aleksandrowicz, O., Vuckovic, M., Kiesel, K., &

Mahdavi, A. (2017). Current trends in urban

heat island mitigation research:

Observations based on a comprehensive

research repository. In Urban Climate.

https://doi.org/10.1016/j.uclim.2017.04.002

Ayu, D., Utami, N. A., & Asna, I. M. (2019).

Perencanaan Lanskap Permukiman Berbasis

Mitigasi Bencana Longsor Di Kecamatan

Kintamani Kabupaten Bangli. Jurnal Ilmiah

Telsinas.

Cristiano, S. da C., Rockett, G. C., Portz, L. C., &

Souza Filho, J. R. de. (2020). Beach

landscape management as a sustainable

tourism resource in Fernando de Noronha

Island (Brazil). Marine Pollution Bulletin,

(June 2019), 110621.

https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2019.11

Denzin, N. K. (2012). Triangulation 2.0 Contesting Mixed Methods

Experimentalism. Journal of Mixed Methods Research

Djafar, N. W. R. E. M. I & Sastrawati, S. (2013).

Identifikasi Daerah Rawan Bencana di Pulau

Wisata Saronde Kabupaten Gorontalo Utara.

Prosiding Temu Ilmiah IPB, 41-47.

Faulkner, B. (2001). Towards a framework for

tourism disaster management. Tourism

Management.

https://doi.org/10.1016/S0261-

(00)00048-0

Faulkner, Bill. (2002). Towards a framework for

tourism disaster management. In Managing

Tourist Health and Safety in the New

Millennium.

https://doi.org/10.4324/9780080510798

Gold, Seymour. M. (1980). Recreation Planning

and Design. United States of Amerika:

McGraw-Hill, Inc.

Gunn, C. A., & Var, T. (2002). Tourism planning:

Basics, concepts, cases. Psychology Press.

Heslinga, J., Groote, P., & Vanclay, F. (2020).

Towards resilient regions: Policy

recommendations for stimulating synergy

between tourism and landscape. Land.

https://doi.org/10.3390/land9020044

Hutabarat, A. A., Yulianda, F.,Fahrudin, A.,

Harteti, S., Kusharjani.2009. Pengelolaan

Pesisir dan Laut Secara Terpadu. Pusdiklat

Kehutanan-Departemen Kehutanan RISECEM-Korea International Cooperation

Agency.Bogor.

Ihsan, F. (2017). Perencanaan Lanskap Kota

Pariaman Provinsi Sumatera Barat Berbasis

Mitigasi Tsunami. Jurnal Lanskap

Indonesia.

https://doi.org/10.29244/jli2017911-12

Keliwar, S., Kajian, M., Sekolah, P., Universitas,

P., & Mada, G. (2015). Pola Pengelolaan

Ekowisata Berbasis Komunitas Di Taman

Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal

Nasional Pariwisata, 5(2), 110–125.

https://doi.org/10.22146/jnp.6371

Kemenpar RI. (2018). Pengelolaan Krisis

Kepariwisataan: Prosedur Operasional

Standar Aktivasi Tourism Crisis Center.

Jakarta: Kementerian Pariwisata Republik

Indonesia

Asy'ari, R., Dienaputra, R. D., Nugraha, A.,

Tahir, R., Rakhman, C. U & Putra, R. R.

(2021). Kajian Konsep Ekowisata Berbasis

Masyarakat Dalam Menunjang

Pengembangan Pariwisata : Sebuah Studi

Literatur. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah

Pariwisata Agama dan Budaya, 6(1), 10-19.

Knudson, D.M. (1980). Outdoor recreation.

London: Mac Millan Publishing Co., Inc.

Lafortezza, R., Chen, J., van den Bosch, C. K., &

Randrup, T. B. (2018). Nature-based

solutions for resilient landscapes and cities.

Environmental Research.

https://doi.org/10.1016/j.envres.2017.11.03

Laws, E., & Prideaux, B. (2005). Special Issue:

Tourism crises: management responses and

theoretical insight. Journal of Travel &

Tourism Marketing.

Lindberg, K. dan Hawkins, D.E. 1993. Ekoturism:

Petunjuk untuk Perencana dan Pengelola.

The Ecotourism Society. North Bennington,

Vermont.

Meutia, Z. D. (2013). Desain Lansekap Sebagai

Mitigasi Bencana Tsunami. Unimal Press.

Moscardo, G. (1998). Interpretation and

sustainable tourism: functions, examples and

principles. Journal of Tourism Studies.

Mycoo, M. A., Griffith-Charles, C., & Lalloo, S.

(2017). Land management and

environmental change in small-islanddeveloping states: the case of St. Lucia.

Regional Environmental Change.

https://doi.org/10.1007/s10113-016-1050-z

Orams, M. B. (1996). Using interpretation to

manage nature-based tourism. Journal of

Sustainable Tourism.

https://doi.org/10.1080/0966958960866726

Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Utara

Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Gorontalo Utara

Tahun 2011-2031

Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 2

Tahun 2019 Tentang Rencana Induk

Pembangunan Pariwisata Daerah Tahun

-2025

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

Tahun 2011 Tentang Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan Nasional

Tahun 2010-2025

Poulus, S & Rusdin. (2018). Metodologi

Penelitian Sosial Suatu Pendekatan Teori

dan Praktis. Alfabeta

Ramdhany, R. R., & Makalew, A. D. N. (2016).

Perencanaan Lanskap Pantai Pangandaran

Berbasis Mitigasi Bencana Tsunami Coastal

Landscape Planning in Pangandaran. EJurnal Arsitektur Lansekap

Ritchie, B. W. (2009). Crisis and disaster

management for tourism. In Crisis and

Disaster Management for Tourism.

https://doi.org/10.21832/9781845411077

Rudiyanto, A., & Sugiarto, E. (2020). “New

Normal” Sebagai Momentum Kebangkitan

Ekowisata: Sebuah Kajian Awal tentang

Daya Dukung Lingkungan Pascapandemi

COVID-19. Pariwisata Budaya: Jurnal

Ilmiah Pariwisata Agama Dan Budaya, 5(2),

–81.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research

Method for Business Textbook: A Skill

Building Approach. In John Wiley & Sons

Ltd.

Siri, R., & Chantraprayoon, O. S. (2017). Local

community participatory learning with a

nature interpretation system: A case study in

Ban Pong, Sansai district, Chiang Mai,

Thailand. Kasetsart Journal of Social

Sciences.

https://doi.org/10.1016/j.kjss.2016.04.003

Sudarti & Hindiyati, S. H. (2021). Respon

Masyarakat Terhadap Reklamasi Lahan

Bekas Tambang Semen Sebagai Ekowisata

Di Daerah Sale Kabupaten Rembang.

Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Agama dan Budaya, 6(1), 74-79.

Suryanti, P. E & Indrayasa, K. B. (2021).

Perkembangan Ekowisata Di Bali : “Upaya

Pelestarian Alam Dan Budaya Serta

Pemberdayaan Masyarakat Lokal”.

Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Agama dan Budaya, 6(1), 49-56.

Tanaka, N., Sasaki, Y., Mowjood, M. I. M.,

Jinadasa, K. B. S. N., & Homchuen, S.

(2007). Coastal vegetation structures and

their functions in tsunami protection:

Experience of the recent Indian Ocean

tsunami. Landscape and Ecological

Engineering.

https://doi.org/10.1007/s11355-006-0013-9

Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir

dan Laut; Pendekatan Ekologi, SosialEkonomi, Kelembagaan dan Sarana

Wilayah. Brillian Internasional. Surabaya.

Vermaat, J. E., & Thampanya, U. (2006).

Mangroves mitigate tsunami damage: A

further response. Estuarine, Coastal and

Shelf Science.

https://doi.org/10.1016/j.ecss.2006.04.019

Wardiyanto & Baiquni, M. (2011). Perencanaan

dan Pengembangan Pariwisata. Bandung:

Lubuk Agung

Wisdom, J., & Creswell, J. W. (2013). Integrating

quantitative and qualitative data collection

and analysis while studying patient-centered

medical home models. Agency for

Healthcare Reseach and Quality.

https://doi.org/No. 13-0028-EF.

Wulung, S. R. P., & Abdullah, C. U. (2020).

Upaya Mitigasi Pasca Tsunami Di Destinasi

Pariwisata. Media Bina Ilmiah.




DOI: https://doi.org/10.25078/pba.v6i2.2406

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 

 

 

View My Stats