KENSEP TRI HITA KARANA MENJAGA EKSISTENSI SUBAK DARI ANCAMAN ALIH FUNGSI LAHAN

I Ketut Manik Asta Jaya

Sari


Penulisan karya ilmiah ini bertujuan mengkaji lebih dalam tentang implementasi konsep tri hita karana, khsusnya dalam menjaga eksistensi subak dari ancaman alif fungsi lahan yang kini terjadi hampir di seluruh wilayah Bali. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi pustaka, dengan melakukan kajian berdasarkan referensi atau literatur yang tersedia, terutama dari artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Hasil penulisan karya ilmiah ini menunjukan konsep tri hita karana hingga kini masih menjiwai sistem subak di Bali. Hal ini terlihat dari setiap aktifitasnya tidak bisa terlepas dari aspek, pawongan, palemahan dan parhyangan. Pawongan meliputi peran krama subak sebagai garda terdepan melindungi kawasan subak dari alih fungsi lahan. Ketegasan krama subak dapat dituangkan dalam awig-awig subak baik tertulis ataupun lisan. Palemahan untuk memberikan arahan mengenai sikap subak dan krama untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas yang terdiri atas tanah atau lahan pertanian. Sumber daya air yang ada di Bali dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk irigasi, air bersih, dan industry. Unsur parhyangan meliputi aktivitas keagamaan yang ada di areal subak yang diwujudkan dengan adanya bangunan suci sebagai tempat manusia melakukan persembahyangan dan melakukan kegiatan upacara lainnya.

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Tri Hita Karana; Subak; Alih Fungsi Lahan.




DOI: https://doi.org/10.25078/vs.v7i1.2430

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Google Scholar